Search This Blog
Hello there! This is a social platform that contains points of view and information that someone might need. If you have any comments, please let us know. Let's just spill the tea.
Featured
- Get link
- Other Apps
Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia 2022 : “Recover Together, Recover Stronger”
Recover Together, Recover Stronger. Apakah akhir-akhir ini Anda sering mendengar kalimat tersebut? Recover Together, Recover Stronger merupakan tema dari Presidensi Group of Twenty (G20) yang diadakan di Indonesia pada tahun 2022 ini. Namun, tahukah Anda bahwa penyelenggaraan G20 membawa dampak positif? Salah satunya berperan dalam membantu meningkatkan ekonomi suatu negara. Dilansir dari situs resmi G20, G20 diselenggarakan di Indonesia pada bulan November 2022.
Mengenal G20
Dilansir dari website resmi Bank Indonesia, G20 merupakan sebuah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama beserta Uni Eropa (EU). Negara-negara yang termasuk G20 diantaranya Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. G20 sendiri memiliki posisi strategis di dalam menentukan masa depan pertumbuhan ekonomi dunia sehingga merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Sejarah
dibentuknya G20
Pembentukan G20 dimulai pada tahun 1999 atas inisiasi anggota G7 yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang Inggris, dan Amerika Serikat. Pembentukan G20 pada awalnya merupakan pertemuan dari Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Akan tetapi, sejak tahun 2008 G20 menghadirkan Kepala Negara dalam Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT). Kemudian pada tahun 2010, ada pembentukan kembali yang melakukan pembahasan pada sektor pembangunan. Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa ini diambil dari istilah pemandu di Nepal yang akan memberikan gambaran bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).
G20 merangkul beberapa negara baik negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis. Utamanya negara - negara yang dilanda krisis seperti Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Sehingga, tujuan dari pembentukan G20 yaitu mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, inklusif dan seimbang.
Di tahun 2022 ini, Indonesia berkesempatan menjadi Presidensi atau tuan rumah penyelenggaraan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke – 17 yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali. Presidensi tersebut diserahterimakan ke Indonesia dari Italia pada 31 Oktober 2021 di Roma. KTT akan menjadi kegiatan utama dari proses G20 yang dilakukan dalam pertemuan Tingkat Menteri, Working Groups, dan Engagement Groups sepanjang tahun. Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki peranan dalam menentukan topik pembahasan di forum. Demi terlaksananya penyelenggaraan G20 setiap tahunnya dengan baik, koordinasi antara Presidensi tahun berjalan, Presidensi sebelumnya, dan Presidensi selanjutnya atau disebut juga dengan Troika yang terdiri dari negara Italia, Indonesia, dan India. Toika secara intens akan terus membahas kesinambungan agenda prioritas dari G20.
Tema G20 : Recover Together, Recover Stronger
Tema presidensi G20 yang dipilih Indonesia tahun ini bertajuk “Recover Together, Recover Stronger.” Dengan tema ini, Indonesia bermaksud mengajak seluruh dunia untuk saling mendukung upaya pemulihan bersama agar tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Dampak dari tekanan pandemic Covid-19 yang melanda dunia hingga saat ini, memerlukan upaya bersama-sama untuk pulih dan bangkit kembali demi keberlangsungan dunia yang lebih baik Tentunya visi dari kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan tidak terbatas untuk kepentigan dari negara G20 sendiri.
Peranan Nyata G20
Selain dari segi pengertian dan sejarahnya untuk Anda lebih mengerti dan memahami apa itu G20. Inilah beberapa peran nyata yang diberikan oleh adanya G20 diantaranya sebagai berikut :
1. Penanganan Krisis Keuangan Global pada Tahun 2008
Peran nyata yang
terlihat salah satunya dapat Anda temukan pada kesuksesan G20 yang terbesar
untuk mendukung dalam menangani serta mengatasi krisis keuangan global pada
tahun 2008. Pada saat itu, G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan
global dengan berbagai cara, salah satunya menginisiasi paket stimulus fiskal
serta adanya moneter yang terkoordinasi dalam skala yang sangat besar. Tidak berhenti
sampai disitu, G20 juga turut mendorong peningkatan kapasitas pinjaman International Monetary Fund (IMF) dalam
berbagai development bank utama.
2. Peran dalam Kebijakan Pajak
Peran nyata yang ada yaitu pada G20 telah memacu Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada tahun 2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) yang dikeluarkan oleh OECD dan kemudian difinalisasikan pada 2015. Melalui BEPS inilah, saat ini terdapat 139 negara dan yurisdiksi bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran pajak.
3. Kontribusi dalam Penanganan Pandemi Covid-19 di
Berbagai Negara
Peran nyata selanjutnya dapat Anda temukan pada adanya inisiatif G20 dalam penanganan pandemi. Hal ini mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah serta injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration), kemudian penurunan atau penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, desinfektan, alat medis dan obat-obatan.
Beberapa informasi mengenai G20 sudah dijelaskan di atas. Semoga membantu.
Sumber
:
https://www.bi.go.id/id/g20/default.aspx
- Get link
- Other Apps
Popular Posts
Superlative Secret Society Gallery: First NFT Gallery in Bali
- Get link
- Other Apps
Kopiko Go International: More Than The Coffe Candy
- Get link
- Other Apps
Comments