Search This Blog
Hello there! This is a social platform that contains points of view and information that someone might need. If you have any comments, please let us know. Let's just spill the tea.
Featured
- Get link
- Other Apps
Fenomena Hybrid Working: Budaya Kerja Masa Depan
Sudah dua tahun lamanya pandemi menghantam seluruh lapisan masyrakat dan golongan. Pandemi yang tidak kunjung usai ini pun kerap membuat pemerintah berulang kali masih memberlakukan pembatasan pada kegiatan masyarakat. Tentu kebijakan ini berpengaruh pada rutinitas perusahaan dan perkantoran yang memberlakukan sistem kerja Work From Home (WFH).
WFH bahkan telah berganti nama menjadi istilah baru, yaitu Hybrid Working, sebagai kegiatan bekerja secara daring. Budaya kerja ini diprediksi akan terus berkembang di masa depan karena memiliki beberapa pertimbangan dan keuntungan. Namun apakah yang menyebabkan munculnya budaya Hybrid Working ini. Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan munculnya budaya Hybrid Working:
1. Kebijakan Pemerintah Terkait Pembatasan Kegiatan
Adanya peraturan kebijakan ini membuat
para pimpinan perusahaan mengharuskan sebagian karyawan bekerja di rumah atau
WFH. Karyawan hanya akan berada di kantor sesekali selama satu hingga empat
hari setiap minggunya. Tingkat kehadiran karyawan di tempat kerja akan lebih rendah
jika dibandingkan sebelum pandemi.
2.
Menyadari Adanya
Kegiatan yang Kurang Efektif dilakukan di Kantor
Pemberlakuan WFH pada karyawan perusahaan
dengan tujuan membatasi interaksi di dalam lingkungan kantor memunculkan
kesadaran bahwa ada kegiatan yang kurang efektif dilakukan di kantor. Bahkan
untuk rapat atau pertemuan, karyawan maupun para eksekutif bisa menggunakan aplikasi
sehingga tidak perlu bertatap muka secara langsung.
3.
Efektivitas Kerja
Meningkat
Meski memerlukan tahap pembiasaan, hybrid
work disebut lebih efektif dibandingkan budaya kerja pagi sampai sore yang
selama ini diterapkan. Produktivitas individu meningkat lantaran bekerja dari
rumah, maupun dari tempat-tempat lain yang membuat mereka nyaman.
4.
Membatasi Hubungan
Antar Karyawan
Alasan lainnya adalah terciptanya hubungan mikro antar karyawan ketika menjalankan Hybrid Working. Koneksi dengan rekan kerja yang baik meski lingkupnya kecil, dianggap membawa suasana positif.
Selain kondisi diatas, ternyata dampak budaya hybrid working ini memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
1. Adanya Fleksibilitas Bagi Karyawan
Karyawan akan lebih fleksibel dalam
memilih waktu bekerja di rumah maupun di kantor. Dengan produktifitas yang
sama, maka pengerjaan di rumah dirasa akan lebih menyenangkan karena dapat
memiliki waktu lebih untuk berkumpul dengan keluarga.
2.
Meminimalisir
Biaya Operasional Kantor
Dengan memberlakukan hybrid working maka tidak menutup kemungkinan perusahaan tidak
memerlukan sewa tempat untuk kantor. Meeting
dapat dilakukan beberapa kali dalam sebulan dengan menyewa meeting room atau fasilitas café.
3.
Meningkatkan
Kesejahteraan Karyawan
Adanya kesempatan untuk menentukan dimana tempat kerja yang lebih nyaman bagi karyawan, maka akan menciptakan work life balance yang cukup.
Dengan
menggunakan konsep kerja hybrid working,
tentu harus diimbangi dengan kontrol kerja para karyawan dan juga harus dapat
memilih teknologi yang dapat dipergunakan untuk berkolaborasi.
- Get link
- Other Apps
Popular Posts
Superlative Secret Society Gallery: First NFT Gallery in Bali
- Get link
- Other Apps
Kopiko Go International: More Than The Coffe Candy
- Get link
- Other Apps
Comments