Skip to main content

Featured

Superlative Secret Society Gallery: First NFT Gallery in Bali

Beberapa tahun kebelakang sering terdengar berita mengenai NFT. Pasti Anda sudah tidak asing lagi kan dengan NFT? Nah, awal tahun ini telah dibuka secara resmi Superlative Gallery oleh Komunitas Superlative Secret Society di Indonesia tepatnya di Jalan Legian No 99, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361, Indonesia pada 11 Januari 2022. Superlative Secret Society Gallery ini merupakan galeri NFT yang berbentuk offline dan ini juga merupakan yang pertama di Indonesia. Pelopor berdirinya Superlative Secret Society Gallery sendiri diprakarsai oleh Prasetyo Budiman, Arief Wijaksana, Adam Adha, dan Faatih Rifqi yang memiliki harapan untuk memajukan komunitas kreatif Indonesia serta memperluas jangkauan Superlative Secret Society Gallery di dunia nyata dan di Metaverse. Superlative Secret Society Gallery ini didirikan dengan tujuan untuk mewadahi para seniman dan kolektor item NFT di seluruh dunia. Dan melalui  Superlative Secret Society Gallery , para stakeholder bisa saling b

Fenomena Hybrid Working: Budaya Kerja Masa Depan

Konten [Tampil]
Photo illustration by Irvan Smith on Unsplash

Sudah dua tahun lamanya pandemi menghantam seluruh lapisan masyrakat dan golongan. Pandemi yang tidak kunjung usai ini pun kerap membuat pemerintah berulang kali masih memberlakukan pembatasan pada kegiatan masyarakat. Tentu kebijakan ini berpengaruh pada rutinitas perusahaan dan perkantoran yang memberlakukan sistem kerja Work From Home (WFH).

WFH bahkan telah berganti nama menjadi istilah baru, yaitu Hybrid Working, sebagai kegiatan bekerja secara daring. Budaya kerja ini diprediksi akan terus berkembang di masa depan karena memiliki beberapa pertimbangan dan keuntungan. Namun apakah yang menyebabkan munculnya budaya Hybrid Working ini. Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan munculnya budaya Hybrid Working:

1.      Kebijakan Pemerintah Terkait Pembatasan Kegiatan

Adanya peraturan kebijakan ini membuat para pimpinan perusahaan mengharuskan sebagian karyawan bekerja di rumah atau WFH. Karyawan hanya akan berada di kantor sesekali selama satu hingga empat hari setiap minggunya. Tingkat kehadiran karyawan di tempat kerja akan lebih rendah jika dibandingkan sebelum pandemi.

 

2.      Menyadari Adanya Kegiatan yang Kurang Efektif dilakukan di Kantor

Pemberlakuan WFH pada karyawan perusahaan dengan tujuan membatasi interaksi di dalam lingkungan kantor memunculkan kesadaran bahwa ada kegiatan yang kurang efektif dilakukan di kantor. Bahkan untuk rapat atau pertemuan, karyawan maupun para eksekutif bisa menggunakan aplikasi sehingga tidak perlu bertatap muka secara langsung.

 

3.      Efektivitas Kerja Meningkat

Meski memerlukan tahap pembiasaan, hybrid work disebut lebih efektif dibandingkan budaya kerja pagi sampai sore yang selama ini diterapkan. Produktivitas individu meningkat lantaran bekerja dari rumah, maupun dari tempat-tempat lain yang membuat mereka nyaman.

 

4.      Membatasi Hubungan Antar Karyawan

Alasan lainnya adalah terciptanya hubungan mikro antar karyawan ketika menjalankan Hybrid Working. Koneksi dengan rekan kerja yang baik meski lingkupnya kecil, dianggap membawa suasana positif.

Selain kondisi diatas, ternyata dampak budaya hybrid working ini memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:

1.      Adanya Fleksibilitas Bagi Karyawan

Karyawan akan lebih fleksibel dalam memilih waktu bekerja di rumah maupun di kantor. Dengan produktifitas yang sama, maka pengerjaan di rumah dirasa akan lebih menyenangkan karena dapat memiliki waktu lebih untuk berkumpul dengan keluarga.

 

2.      Meminimalisir Biaya Operasional Kantor

Dengan memberlakukan hybrid working maka tidak menutup kemungkinan perusahaan tidak memerlukan sewa tempat untuk kantor. Meeting dapat dilakukan beberapa kali dalam sebulan dengan menyewa meeting room atau fasilitas café.

 

3.      Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan

Adanya kesempatan untuk menentukan dimana tempat kerja yang lebih nyaman bagi karyawan, maka akan menciptakan work life balance yang cukup.

Dengan menggunakan konsep kerja hybrid working, tentu harus diimbangi dengan kontrol kerja para karyawan dan juga harus dapat memilih teknologi yang dapat dipergunakan untuk berkolaborasi.

Comments

Popular Posts